23
Beberapa hari terakhir bikin aku kepikiran sesuatu. Well, setiap hari sih aku banyak pikiran hahaha…
Mulai dari kenaikan harga-harga, mengurus keuangan, mikirin orangtuaku, 5 tahun lagi aku seperti apa..
Dari yang tadinya pikiran iseng yang berawal hahaha malah jadi nangis dalam hati :’)
Secara tidak langsung seperti refleksi diri sendiri, lama kelamaan jadi insecure karena beberapa pencapaian nggak sesuai target. Apakah itu? Ya macam-macam. Karena dasarnya emang hobi menyakiti hati dan pikiran hampir aku rasanya berdiri di ambang batas antara gerbang depresi dan exit anxiety.
Apa itu 23?
Kemarin aku membuka twitter dan mendapati seorang netizen yang sedang berada pada masa emasnya. Good grade, good job, good life, she’s in birthday week terus di notice oleh musisi kesayangannya hingga seluruh netizen Indonesia ikut bersuka cita, iri namun berbahagia bersamanya. Karena memang sejatinya kita harus ikut berbahagia dengan pencapaian seseorang apapun itu—selama positif dan halal ya :)
Kemudian aku merasakan major throwback ke usianya, 23 tahun.
Aku merasa di usia 23 tahun aku lebih perkasa dibanding usiaku sekarang.
Mengutip lirik 22 oleh Taylor Swift:
Yeah, we're happy, free, confused and lonely at the same timeIt's miserable and magical, oh yeahTonight's the night when we forget about the deadlinesIt's time, oh-oh
Because IT IS!
Bahkan seorang teman bertanya, target nikah kapan?
Kujawab— “23”
Dia terkejut tertawa (in fact malah duluan dia yang menikah :D)
Kenapa kujawab begitu, at the same time aku sedang dekat dengan seseorang yang kuyakini bisa menikah dengannya tapi nyatanya malah menghilang hahaha
Aku lulus kuliah dan menerima pekerjaan lebih cepat dari beberapa teman seangkatan, bahkan kakakku pun saat ku mulai bekerja belum kelar kuliah. In 23, I felt stability in mood, life, money, job… what else I need?
Tapi nyatanya sekarang aku pensiun dini dari korporat, punya 3 kucing, still living with my parents… with for some it was embarrasing but I love my parents so much until I overthink about them everyday.
Pernahkah menonton film The Fault in Our Stars?
Augustus pernah bilang ke Hazel kalau manusia diberi 2 kali ‘tiket emas’ dalam hidup.
Hazel menggunakan salah satu tiket itu untuk pergi ke Disneyland.
Aku pernah merasakan ‘tiket emas’ itu.
Pertama, dapat beasiswa kuliah dan kedua, having a good moment in life, surround by people who accept me as who I am… and yes it was happened in 23.
Grew up when school times who always bullied me based on my skin colors, skin condition, social status or as nerd, being acceptable is an honor to me. We were have a hard times at school years, so did I.
Ah… 23
No, I wouldn’t say ‘If only I could turn back time’ because in fact, No.
I’d prefer to cherished the moment and feel blessed.
Jadi, bagaimana 23 mu?
Aku berharap 23 mu penuh keceriaan dan kebahagiaan.
Bagi yang sedang menuju 23, jangan takut to feel old. You will have great days. Including the sad part like broken heart. It’s a part of your life-history in the future.
Yang sedang di 23, terima kasih sudah bertahan hingga sejauh ini :) aku tahu kamu akan menjadi hebat dan 23 mu akan penuh warna.
Teruntuk para ‘mantan usia’ 23, kita semua hebat pernah berada pada titik itu. Sekarang semua hanya bisa dikenang dengan saling berkisah.
Jam 23.26 sekarang dan lagu Anti-hero by Taylor Swift sedang diputar.
Why Taylor Swift has to be so fkin relatable
*cry sekebon*
Anyway terima kasih sudah baca sampai bawah, semoga kamu nggak kepikiran 23 ya.
Semoga selanjutnya aku bisa kembali menulis lagi. Sudah lama nggak nulis jadi kaku banget ngeblog.