Friday, December 9, 2022
23
Beberapa hari terakhir bikin aku kepikiran sesuatu. Well, setiap hari sih aku banyak pikiran hahaha…
Mulai dari kenaikan harga-harga, mengurus keuangan, mikirin orangtuaku, 5 tahun lagi aku seperti apa..
Dari yang tadinya pikiran iseng yang berawal hahaha malah jadi nangis dalam hati :’)
Secara tidak langsung seperti refleksi diri sendiri, lama kelamaan jadi insecure karena beberapa pencapaian nggak sesuai target. Apakah itu? Ya macam-macam. Karena dasarnya emang hobi menyakiti hati dan pikiran hampir aku rasanya berdiri di ambang batas antara gerbang depresi dan exit anxiety.
Apa itu 23?
Kemarin aku membuka twitter dan mendapati seorang netizen yang sedang berada pada masa emasnya. Good grade, good job, good life, she’s in birthday week terus di notice oleh musisi kesayangannya hingga seluruh netizen Indonesia ikut bersuka cita, iri namun berbahagia bersamanya. Karena memang sejatinya kita harus ikut berbahagia dengan pencapaian seseorang apapun itu—selama positif dan halal ya :)
Kemudian aku merasakan major throwback ke usianya, 23 tahun.
Aku merasa di usia 23 tahun aku lebih perkasa dibanding usiaku sekarang.
Mengutip lirik 22 oleh Taylor Swift:
Yeah, we're happy, free, confused and lonely at the same time
It's miserable and magical, oh yeah
Tonight's the night when we forget about the deadlines
It's time, oh-oh
Because IT IS!
Bahkan seorang teman bertanya, target nikah kapan?
Kujawab— “23”
Dia terkejut tertawa (in fact malah duluan dia yang menikah :D)
Kenapa kujawab begitu, at the same time aku sedang dekat dengan seseorang yang kuyakini bisa menikah dengannya tapi nyatanya malah menghilang hahaha
Aku lulus kuliah dan menerima pekerjaan lebih cepat dari beberapa teman seangkatan, bahkan kakakku pun saat ku mulai bekerja belum kelar kuliah. In 23, I felt stability in mood, life, money, job… what else I need?
Tapi nyatanya sekarang aku pensiun dini dari korporat, punya 3 kucing, still living with my parents… with for some it was embarrasing but I love my parents so much until I overthink about them everyday.
Pernahkah menonton film The Fault in Our Stars?
Augustus pernah bilang ke Hazel kalau manusia diberi 2 kali ‘tiket emas’ dalam hidup.
Hazel menggunakan salah satu tiket itu untuk pergi ke Disneyland.
Aku pernah merasakan ‘tiket emas’ itu.
Pertama, dapat beasiswa kuliah dan kedua, having a good moment in life, surround by people who accept me as who I am… and yes it was happened in 23.
Grew up when school times who always bullied me based on my skin colors, skin condition, social status or as nerd, being acceptable is an honor to me. We were have a hard times at school years, so did I.
Ah… 23
No, I wouldn’t say ‘If only I could turn back time’ because in fact, No.
I’d prefer to cherished the moment and feel blessed.
Jadi, bagaimana 23 mu?
Aku berharap 23 mu penuh keceriaan dan kebahagiaan.
Bagi yang sedang menuju 23, jangan takut to feel old. You will have great days. Including the sad part like broken heart. It’s a part of your life-history in the future.
Yang sedang di 23, terima kasih sudah bertahan hingga sejauh ini :) aku tahu kamu akan menjadi hebat dan 23 mu akan penuh warna.
Teruntuk para ‘mantan usia’ 23, kita semua hebat pernah berada pada titik itu. Sekarang semua hanya bisa dikenang dengan saling berkisah.
Jam 23.26 sekarang dan lagu Anti-hero by Taylor Swift sedang diputar.
Midnights become my afternoons
When my depression works the graveyard shift
All of the people I've ghosted stand there in the room
They come with prices and vices
I end up in crisis (tale as old as time)
I wake up screaming from dreaming
One day I'll watch as you're leaving
'Cause you got tired of my scheming
(For the last time)
At tea time, everybody agrees
I'll stare directly at the sun but never in the mirror
It must be exhausting, always rooting for the anti-hero
Why Taylor Swift has to be so fkin relatable
*cry sekebon*
Anyway terima kasih sudah baca sampai bawah, semoga kamu nggak kepikiran 23 ya.
Semoga selanjutnya aku bisa kembali menulis lagi. Sudah lama nggak nulis jadi kaku banget ngeblog.
Monday, November 13, 2017
Social Media Anxiety.
Friday, October 7, 2016
Indonesia Comic Con 2016
Sunday, June 5, 2016
As Simple As a Kindness
From the deepest of my heart, I am sorry.
Thursday, May 19, 2016
TIL IT HAPPENS TO YOU
I can't sleep tight last night.Gimana bisa tidur, setelah baca kasus Eno yang sadis & gak berperikemanusiaan itu? Saat membacanya, sebagai perempuan pasti ngerasa bagaimana sakitnya almh. Eno F menahan perih dan sakit luar biasa dari para jahanam yang menyiksanya :'(Kemarin saya baca sebuah komen, sebut saja insialnya DMZ di salah satu berita mengenai almh. Eno; "Si embak bacanya sambil ngebayangin ya hehe." Oke sekarang kita balik, gimana kalau beritanya "Alat vital DMZ diiris tipis-tipis dengan gunting oleh pelaku, kemudian disiram oleh air cabai dan perasan jeruk lemon, kemudian digoreng sementara DMZ sekarat merintih minta ampun. Setelah itu gagang pacul menancap masuk lewat dubur hingga melewati hati dan paru-paru." HOW ABOUT THAT?Belum kering resah kita sama kasus Yuyun di Bengkulu, muncul kasus di Manado, disusul Jawa Timur dan terbaru di Tangerang--which is very close to my house! :( Kejadian perkosaan bisa ada dimana saja, bisa terjadi dengan siapa saja, no matter what your status in society. Kenapa sekarang banyak sekali kasus perkosaan marak dimana-mana? Bukan berarti pada jaman saya masih remaja nggak ada, tapi semakin kesini semakin brutal dan diluar nalar manusia?Pendidikan? Putus sekolah? Gak usah malu gak bisa sekolah di sekolah umum atau swasta. Sekarang udah ada paket C kok. Perlu diingat ya, paket C itu bukan hanya untuk kaum nggak mampu atau putus sekolah. Banyak yang mengambil paket C yang merasa tidak mampu beradaptasi dengan sekolah normal, atau selebriti yang waktunya kurang untuk sekolah. Bisa lihat Aurel Hermansyah atau Stuart Collin (mantan suami Risty Tagor).Apa sih pemicunya? Kemiskinan? Pendidikan? Iman? Hiburan? Salah asuhan? Kemiskinan? Ya. Miskin hati, miskin ilmu, miskin rasa, MISKIN IDE. Dan lagi sekarang katanya (correct me if I'm wrong) mata pelajaran PMP/PPKN dan kesenian sudah nggak ada. WHAT?! gimana mau ada pendalaman etika dan budi pekerti kalau PMP/PPKN udah gak ada? KESENIAN HILANG? Pantesan aja sekarang banyak anak kurang kreatif dan kembali ke atas; MISKIN IDE.Pornografi adalah jenis kegiatan yang adiktifnya bisa langsung cepat terpatri di otak ketimbang narkoba, rokok dan miras. Paparan secara gamblang langsung ke otak, menyuruh untuk langsung mencari pelampiasan.Iman? itu jelas. No matter what beliefs you are, semua agama mengajarkan kebaikan. Or even tho you are an atheist, your parents must telling you, "be a good person." right? Hiburan? Pasti. Apa sih hiburan paling gampang dan gak usah ngeluarin banyak duit, tapi bisa langsung tersalurkan kepuasannya? Pornografi. Murah, cepat dan langsung adiktif. Video dari Lady Gaga -Til It Happens To YouLagu dari Lady Gaga untuk sebuah film documenter tentang perkosaan di kampus, "The Hunting Ground." Penulis lagu Lady Gaga dan Diane Warren sendiri adalah survivor dari kekerasan seksual saat remaja. Sebuah vclip dengan lirik yang cukup menyayat hati menurut saya, cukup menggambarkan bagaimana kejadian seseorang saat mengalami kekerasan itu :'(Kita mungkin cemooh atau nggak peduli sekarang sama kasus yang sedang marak belakangan. Namun, jika (bukan mendoakan, semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya) "Til It Happens To You / Sampai Itu Terjadi Kepadamu" atau kepada orang-orang yang kita sayangi, bagaimana rasanya?#SaveOurSisters #SOS #IndonesiaDaruratMoral #NyalaUntukYuyun #NyalaUntukEnno
Sunday, March 20, 2016
Life.
Hutan kecil di tepi sungai samping rumah. Selama motret pepohonan jati saya lirik-lirik terus ke atas, takut ular pohon yang warna hijau terang itu (Opheodrys vernalis) lagi turun ke bawah. Karena beberapa minggu yang lalu saya sempat melihat ular hijau sehijau daun muda sedang menggelayutkan badannya ke bawah. Kalau tidak teliti benar-benar seperti batang hijau daun!